Geliat Desa Wisata Janggalan Kudus Dalam Melestarikan Potensi Historis dan Kuliner Legendaris

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Bertepatan Hari Pahlawan, Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, ditetapkan menjadi rintisan desa wisata, pada hari Rabu (10/11/2021).
Desa yang memiliki nilai historis panjang karena dekat dari Masjid Menara Kudus itu mampu menggerakkan warganya menciptakan beragam kreasi.
Mulai dari melestarikan makanan Sego Jangkrik yang menjadi kuliner legendaris di Kudus hingga mengolah sampah lingkungan menjadi produk bermanfaat.
Baca juga: Kulit Perempuan Guru Honorer Melepuh Parah Disiram Air Mendidih Imam Masjid
Baca juga: Nasib Polisi Polres Kudus yang Tertangkap Basah Berada di Tempat Hiburan, Ini Kata AKBP Aditya Surya
Baca juga: Polisi Wonogiri Tangkap Ayah Pengantin Waktu Ijab Kabul Anak
‎Kegiatan tersebut tak lain bertujuan untuk bertahan di tengah pandemi, sekaligus menggeliatkan pariwisata di Kabupaten Kudus.
‎Pemilik usaha, Sego Jangkrik Mbakyu‎, Elfa Nurfaida (34), Warga Janggalan RT 4 RW 1‎ menceritakan, usaha kuliner sego jangkrik itu telah dimulai sejak 2020 lalu.
Masa pandemi, menuntutnya untuk terus berkreasi dan menjajakan makanan kesukaan Sunan Kudus.
"Sego jangkrik itu makanan kegemarannya kanjeng Sunan Kudus," ujar dia, saat Gelaran Dagangan Rakyat (Geldara) di Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kudus.
Menurut dia, dengan menjajakan sego jangkrik maka pihaknya ikut berperan serta dalam melestarikan budaya di Kabupaten Kudus.
"Karena ini makanan khas Kudus, jadi kami ikut melestarikan budaya," ucapnya.
Adapun isinya sego jangkrik itu terdiri dari sayuran kol, tahu, tempe, kentang, telur, dan dagin‎‎g kerbau yang terbungkus daun jati.
Belum ada Komentar untuk "Geliat Desa Wisata Janggalan Kudus Dalam Melestarikan Potensi Historis dan Kuliner Legendaris"
Posting Komentar